Thursday, November 28, 2013

Yang Terlupakan

Dulu, kau hanya kupandang sebelah mata. Tak sedikitpun pandanganku menoleh ke arahmu. Kalaupun iya, kucibirkan bibirku sambil berkata pelan, “Kampungan!”

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Kau tak jua letih menampakkan dirimu di hadapanku, di manapun aku berada. Rasa bosan akan melihatmu seringkali menyergap, namun tanpa lelah kau terus merangkul hatiku untuk selalu bersama denganmu. Akupun jengah.

Sekali lagi, kau hadir di depan mataku. Kuberanikan diri menatapmu, mendekatimu, dan... ah, apa salahnya mencoba? Lalu kumulai menjalani hari-hariku denganmu. Berat rasanya, namun selalu ada hal yang membuatku merasa nyaman. Tidak jenuh kau menuntunku menjadi pribadi yang lebih baik tiap harinya dan dengan sabar kau bimbing daku. Hatiku luluh, akupun belajar mencintaimu.

Tidak pernah kusadari sebelumnya bahwa kau adalah sebaik-baik pelindung bagiku, penjaga kehormatanku di dunia dan di akhirat kelak. Denganmu, aku merasa aman. Bersamamu, aku merasa lebih dekat dengan Tuhanku. Kenyamanan yang kau berikan seolah membuatku tak ingin berpisah darimu. Ah, kadang penyesalan datang padaku, mengapa baru sekarang aku dekat denganmu? Mengapa tidak dari dulu?

Tapi satu hal yang kusyukuri bahwa Tuhan telah membukakan pintu hatiku untuk menerimamu. Kuharap selamanya kita akan menjalani kehidupan ini, janjiku padamu tidak akan kuacuhkan kau lagi. Oh JILBABku... kau adalah sebaik-baik pelindung bagiku, dan bagi wanita muslim lain di muka bumi ini.