Sunday, October 6, 2013

Surat untuk Sang Maha Cinta

Kepada Sang Maha Cinta
Di Langit TempatNya Berpijak

Ku kirim surat ini untukMu, Sang Maha Cinta. Untuk Kau sampaikan kepada yang ku maksud di sini.

Sang Maha Cinta, perkenankanlah aku, hambaMu dengan segala keterbatasan dan kekurangan menyampaikan apa yang selama ini mengganjal dalam hati. Tentang perasaan yang tak kunjung mati, tentang rindu yang tersimpan berabad-abad lamanya.

Sang Maha Cinta, beratus-ratus tahun ku pendam segala keresahan yang semakin hari, semakin menyesakkan jiwa ini. Ku kunci rapat-rapat, ku rawat sendirian. Bilamana waktu akan menepati janjinya untuk membawaku pada sebuah kedamaian, adakah benar secercah harapan itu menungguku di sana? Lalu sampai kapan aku harus berjalan dan bertahan?

Sang Maha Cinta, terlalu banyak labirin yang harus kulalui, membuatku letih nyaris mati. Bilakah benar ada seberkas cahaya di dalamnya, lalu di mana lilin-lilin itu? Mengapa hanya ada sepi dan sunyi?

Tidak pernah bisa kutebak akan berakhir bagaimana nantinya. Kadang di setiap keputusasaaanku, harapan-harapan akan cerita indah tumbuh perlahan-lahan. Kadang pula sisi lain membantahnya dengan kasar, menampar impian-impian negeri dongeng. Logikaku melawan, tapi hati kecilku tetap bertahan.

Sang Maha Cinta, aku hanya butuh petunjuk atas jalan yang akan kulalui. Kiri atau kanan, berhenti atau terus berjalan, aku benar-benar buta. Semuanya hitam, kelam, aku kian menjadi tunanetra.

Sang Maha Cinta, bilamana ia yang akan memasangkan cincin di jari manisku kelak, biarkan saja perasaan ini hidup selamanya. Lebur saja rasa sakit hati yang ada, karena pada akhirnya aku akan bersama-sama dengannya.

Sang Maha Cinta, bilamana Kau tidak pernah mengizinkan aku bersamanya, lantaran ia benar-benar bukan yang baik untuk kehidupanku kelak, buang saja perasaan ini jauh-jauh, lebih jauh dari pada jarak Adam dan Hawa ketika Kau pisahkan. Karena hanya akan semakin sesak bila terus memendamnya tanpa pernah ada kejelasan.

Untuk Sang Maha Cinta, ku titipkan rasa cinta dan pengharapanku kepadaMu agar senantiasa Kau jaga keutuhannnya, atau Kau ganti dengan yang jauh lebih baik. Ku titipkan pula rasa rindu yang tiada tara agar Kau pertemukan kami di muka bumi tempat hamba-hambaMu berpijak, atau di taman-taman surgaMu suatu saat nanti. Hanya kepadaMu, Sang Maha Cinta, aku memuji kekuasaan dan keagunganMu. Jangan sekali-kali Kau biarkan rasa cintaku kepadaMu terkalahkan oleh rasa cintaku untuk hambaMu.