Saturday, August 24, 2013

Hanya Kau dan Tuhan

Di dunia ini, banyak hal yang bisa kita temui. Ada banyak hal pula yang bisa kita pelajari, tapi tidak semua hal bisa kita bagi kepada orang lain.

Terkadang, kita harus bisa untuk hidup sendiri. Berpikir sendiri. Bertindak sendiri. Sedih sendiri. Bahagia sendiri. Benar-benar mandiri. Mengapa? Karena tidak semua orang mengerti.

Di saat dunia mulai terasa sesak, orang-orang bertindak semaunya saja. Hingga kadang kita tidak bisa melihat dengan jelas, mana yang asli, dan mana yang palsu. Wajah asli dan topeng yang mereka gunakan nyaris tak ada bedanya. Lalu, apa yang harus kita perbuat?

Sampaikan segalanya. Keluh kesah, cerita pilu, airmata, hanya kepada satu orang saja. Yang akan menentramkan hatimu, Yang mengerti keadaanmu. Siapakah gerangan?

Ya, Tuhan.

Ada sanak familii yang selalu menemani, ada banyak kerabat yang kita miliki, tapi tidak semuanya memahami. Mungkin karena mereka tidak tahu? Atau mungkin karena mereka tidak pernah merasakan?

Sulit memang. Namun mau bagaimana lagi? Terkadang kita harus menjadi pribadi yang apatis dan masa bodoh, walau sebenarnya hatimu merengek, namun logikamu harus angkat bicara. Egois atau tidak, hanya Tuhan yang tahu.

Berjalan, berlari, bahkan di diam di tempat, semuanya adalah pilihan. Kau adalah pemeran utama dalam skenario kehidupan yang kau jalani, bukan orang lain, bukan dia, bukan mereka. Kau tentu tahu apa yang harus kau lakukan.